JAKARTA — PT Pertamina (Persero) resmi melantik Hasto Wibowo sebagai SVP Integrated Supply Chain Pertamina. Hasto akan menduduki kursi di direktorat yang sangat penting di BUMN migas itu menggantikan pejabat sebelumnya Toto Nugroho.
Pertamina secara resmi telah memutuskan penghentian dan pengambilalihan kegiatan Petral Group dan selanjutnya melikuidasinya. Saat ini, proses lelang pengadaan minyak mentah dilakukan langsung oleh Pertamina, lewat Integrated Supply Chain (ISC). Nantinya, lelang minyak mentah dilakukan satu bulan sekali.
“Yang paling penting bahwa pejabat baru itu mampu memvuat terobosan, khususnya terkait good corporate governance,”tegas Direktur IRESS Marwan Batubara.
Hasto resmi dilantik okeh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati tadi pagi. Hasto alan menangani kegiatan ekspor impor minyak dan kegiatan hilir lainnya.
Pertamina sendiri masih terus melakukan impor minyak mentah (crude) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Data dari Kementerian ESDM, kebutuhan minyak mentah dan produk BBM Indonesia mencapai 1,3 juta sampai 1,4 juta barel per hari (bph).
Pertamina masih butuh impor crude mencapai kisaran antara 350.000 bph sampai 400.000 bph. Alasannya, kebutuhan kilang sekarang 900.000an barel. Sedangkan Produksi dalam negeri dari GOI (Goverment of Indonesia) 500.000an. Jadi impor itu sekitar 350.000 bph maksimum 400.000 bph.
“Yang perlu diperhatikan lagi adalah jangan sampai kepentingan-kepentingan yang tidak pro rakyat justru diakomodir,”tutur Marwan.
Impor crude dilakukan Pertamina setiap tiga bulan sekali. Jumlahnya akan naik turun berdasarkan produksi crude dalam negeri.
Untuk mengurangi impor ini, pemerintah telah mengeluarkan peraturan agar Pertamina mendapatkan pasokan crude milik KKKS. menyebut peraturan ini sangat membantu Pertamina mengurangi impor crude.
Sebab dari produksi minyak mentah Indonesia saat ini yang berkisar 775.000 bph, hanya sekitar 500.000 bph yang bisa diolah Pertamina. Sisanya sebesar 275.000 menjadi milik KKKS.
Sejauh ini Pertamina sudah mendapatkan kesepakatan dengan tiga KKKS untuk menjual produksi crude kepada Pertamina. Namun sayangnya Toto belum mau menyebut jumlah volume crude dan tiga KKKS yang telah bersepakat dengan Pertamina.
Hanya saja dia bilang, potensi crude milik KKKS yang bisa dibeli Pertamina mencapai sebesar 225.000 bph. Jika seluruh crude KKKS ini dijual ke Pertamina, l ada penghematan biaya transportasi minimal USD600.000 per hari. (ACB)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *