Jakarta, hotfokus.com
Ketua Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB), Suryo Susilo, meminta semua pihak untuk bisa menahan diri dalam penggunaan media sosial (Medsos), dan tidak melakukan kampanye hitam. Pasalnya, hal itu akan semakin memanaskan suhu politik yang telah mulai menghangat akhir-akhir ini.
“Akhir-akhir ini suhu politik mulai menghangat, yang bila tidak segera dihentikan dapat mengakibatkan konflik diantara para pendukung yang sangat fanatik dan ‘sensitif’ terhadap calonnya masing-masing,” kata dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima realita.news d Jakarta, Sabtu (18/8).
Susilo juga meminta semua pihak untuk menghentikan kampanye hitam, apalagi masa kampanye belum dimulai, dan pada saat kampanye nanti, hendaknya semua pihak dapat melakukan ‘kampanye simpatik’. “Terutama para elit politik harus bisa memberi teladan dengan melakukan kampanye simpatik, jangan malah ikut memprovokasi para pengikutnya,” tukasnya.
Ia juga mengingatkan agar semua pihak tidak menggunakan isyu SARA dalam memperoleh suara. Tema-tema kampanye tidak boleh menyimpang dari Pancasila. “Dan sebaiknya tema-tema kampanye merupakan penjabaran dari upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tercantum pada Pembukaan UUD 1945,” papar Susilo.
Tidak hanya itu, Susilo juga meminta KPU, Bawaslu dan Aparat Keamanan bersikap adil dan tegas terhadap para pelaku kampanye hitam, termasuk penyebar berita ‘hoax’ agar pesta demokrasi dapat berlangsung dengan lancar, tertib dan aman, serta terhindar dari konflik.
“Tim Sukses para Calon harus berupaya menghindari kampanye hitam dan terus melakukan kampanye simpatik, agar terlaksana kompetisi Pilpres yang damai dan bermartabat, serta memberikan pendidikan politik yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat,” tukasnya.
“Kebetulan tanggal 18 Agustus 2018 dimulai perhelatan akbar ASIAN Games ke XVIII, mari kita membawa semangat kompetisi yang sehat dan sportif pada Pilpres dan Pileg 2019,” tambah dia.
Menurut Susilo, KPU, Bawaslu dan Aparat Keamanan harus bersikap seperti Panitia. Wasit dan Petugas keamanan ASIAN Games; Tim Sukses dan para pendukung bersikap seperti Pelatih dan Suporter; para calon bersikap seperti atlit yang bertanding.
“Siapapun yang menjadi pemenang mendapat apresiasi dari semua pihak termasuk yang kalah, karena pertandingan berlangsung dengan sportif dan sesuai aturan pertandingan, dan panitia serta wasit berlaku dengan adil dan tegas,” ujarnya.
“Pilpres adalah proses berdemokrasi dalam memperoleh pemimpin yang tepat selama 5 tahun ke depan, jadi tidak perlu mempertaruhkan segala-galanya dan menghalalkan segala cara untuk menang. Semua pihak harus siap untuk kalah sama seperti untuk menang,” tukasnya.
Ia juga menyayangkan maraknya beredar berita hoax dan ujaran kebencian terhadap kedua pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden sesaat setelah mengumumkan pencalonannya. “Sungguh sangat disayangkan bahwa baru seminggu sejak diumumkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, telah banyak beredar berita ‘hoax’ dan ujaran kebencian terhadap kedua pasangan Calon,” sesalnya.
Masa kampanye pemilu baru akan berlangsung mulai 23 September 2018 sampai 13 April 2019, namun telah terjadi saling ‘serang’ antara para pendukung.
“Ironisnya ada yang melakukan kampanye hitam (black campaign) untuk menjelekkan dan mendiskreditkan pasangan calon lainnya. Padahal dua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden merupakan putra-putra terbaik bangsa yang harus dihormati,” Demikian Suryo Susilo.(RAL)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *