Surabaya, hotfokus.com
Pemerintah mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) buat pekerja migran untuk melindungi mereka agar lepas dari jebakan pinjaman online (pinjol) ilegal dan besaran bunga yang mencekik leher.
“Ini dirancang untuk menciptakan ekosistem penempatan pekerja migran yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan, sekaligus memberdayakan mereka secara ekonomi,” kata Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, saat acara akad massal KUR bagi 800.000 debitur program penciptaan lapangan kerja serta peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10/2025).
Menurut menteri, akad massal ini bukan sekadar seremoni, tapi bukti kehadiran negara dalam memberdayakan pekerja migran Indonesia.
Saat ini, pemerintah sedang membangun tata kelola pekerja migran yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari persiapan, penempatan, hingga pemberdayaan pasca penempatan.
Mukhtarudin mengungkap dana KUR pekerja migran ini dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pekerja migran selama proses penempatan, seperti digunakan untuk membiayai pelatihan keterampilan dan bahasa asing, transportasi, pembuatan dokumen resmi, tiket keberangkatan dan kepulangan, hingga kebutuhan lain yang terkait dengan proses migrasi.
Hingga Oktober 2025, KUR pekerja migran telah menjangkau 2.010 pekerja migran dengan total penyaluran mencapai Rp60 miliar tersebar di 23 provinsi.

Pemerintah menargetkan penyaluran KUR untuk pekerja migran Rp210 miliar hingga akhir 2026 dengan fokus meningkatkan jumlah penerima dan diversifikasi sektor pekerjaan. (bi)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *