ads_hari_koperasi_indonesia_74

Pemda Bengkulu dan PLN Bersinergi Kembangkan Energi Panas Bumi di Hululais dan Kepahiang

Pemda Bengkulu dan PLN Bersinergi Kembangkan Energi Panas Bumi di Hululais dan Kepahiang

Jakarta, hotfokus.com

Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama PT PLN (Persero) memperkuat kerja sama dalam pengembangan energi panas bumi di wilayahnya. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais dan Kepahiang diyakini akan menjadi tonggak penting menuju kemandirian energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh langkah PLN dalam mempercepat transisi energi bersih. Ia berharap proyek ini berjalan sesuai prosedur, memperhatikan keselamatan, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Kami akan terus mendukung pembangunan ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga Bengkulu,” kata Helmi, Kamis (2/10).

Helmi menilai pembangunan PLTP sejalan dengan komitmen daerah dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup.

Dukungan serupa juga disampaikan Bupati Lebong, Azhari, yang menilai kehadiran PLTP Hululais bukan hanya memperkuat pasokan listrik, tetapi juga memacu aktivitas ekonomi lokal. “Proyek ini membawa angin segar bagi perekonomian Lebong dan membuka lapangan kerja baru,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, mengatakan kolaborasi antara PLN dan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan pembangunan berjalan efektif. “Transisi energi tak bisa dicapai sendiri. Dukungan Pemda menjadi modal utama agar pembangunan PLTP tepat waktu dan memberi manfaat maksimal,” jelasnya.

Menurut Executive Vice President Panas Bumi PLN, John Y.S. Rembet, Bengkulu memiliki cadangan panas bumi besar yang menjadi modal utama pengembangan energi hijau nasional. PLN kini menggarap dua proyek utama, yakni PLTP Hululais dan PLTP Kepahiang, masing-masing berkapasitas 2×55 MW. PLTP Hululais ditargetkan mulai beroperasi pada 2028, sedangkan PLTP Kepahiang menyusul pada 2030.

John menambahkan, pengembangan PLTP di Bengkulu akan menciptakan multiplier effect besar bagi masyarakat, mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan infrastruktur jalan, hingga program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan.

“Pembangunan energi panas bumi ini bukan hanya tentang listrik bersih, tapi juga tentang menciptakan ekonomi hijau yang inklusif,” tutupnya. (*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *