Jakarta, hotfokus.com
Pemerintah meminta perbankan memajukan industri padat karya dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Kita tak boleh meninggalkan yang namanya industri padat karya, misalnya tekstil dan produk turunannya, persepatuan dan furnitur,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam paparannya di Rakernas BCA, Jumat (6/12/2024).
Demikian pula di sektor UMKM juga memiliki tantangan tersendiri. Airlangga menegaskan pemerintah tidak ingin masyarakat hanya menjadi pekerja di negara sendiri. Karenanya, perbankan perlu merevitalisasi industri padat karya.
Menko mengungkap dunia saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan ekonomi. Diproyeksikan, perekonomian global tumbuh 3,2 persen pada 2024 dan 2025, karena situasinya masih belum kembali seperti sebelum pandemi.
Namun demikian, ditengah ketidakpastian tersebut, ekonomi Indonesia masih solid tercermin dari pertumbuhan PDB di Triwulan III-2024 sebesar 4,95 persen (yoy) atau 5,03 persen (ctc).
Begitu pula Inflasi tetap terkendali di rentang target sasaran. Pada November 2024, inflasi berada di level 1,55 persen (yoy), terjaga di kisaran 2,5±1 persen.
Kemudian indikator sektor riil menunjukkan ketahanan ekonomi tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih terlihat optimis yakni lebih dari 100, dan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh positif.
Sektor perbankan Indonesia juga menunjukkan kinerja yang sehat dengan risiko kredit yang cenderung menurun (NPL gross 2,21 persen), tingkat permodalan cukup solid (CAR 26,78 persen), solvabilitas korporasi terjaga (ICR di kisaran 40 persen) serta likuiditas dalam negeri juga masih terjaga.
Dengan berbagai capaian baik itu, diakui Airlangga, para investor masih melihat Indonesia sebagai negara atraktif. Sehingga predikat layak investasi dari berbagai lembaga rating juga masih dapat dipertahankan. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *