ads_hari_koperasi_indonesia_74

Menteri KKP: Sektor Perikanan Sudah Surplus, Tapi Belum Hebat

Menteri KKP: Sektor Perikanan Sudah Surplus, Tapi Belum Hebat

Jakarta, hotfokus.com

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, mengungkap Indonesia harus jadi juara di sektor perikanan agar dapat berkontribusi untuk ketahanan pangan. “Alhamdulillah, perikanan sudah surplus tapi harus diakui kita belum hebat,” katanya, dalam keterangannya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin (21/10/2024).

Karenanya setelah ditunjuk dan dipercaya kembali menjadi menteri pada Kabinet Merah Putih, pihaknya akan langsung tancap gas melaksanakan lima program ekonomi biru.

“Kalau kita umpamakan mau balapan, kita ini sudah start engine, sekarang tinggal melaju untuk mencapai yang dicita-citakan,” jelasnya.

Menurutnya, program ekonomi biru sendiri menjadi bagian dari misi Astacita yang diusung pemerintah Prabowo-Gibran hingga lima tahun ke depan untuk memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa.

Sebab sektor kelautan dan perikanan dinilai potensial menopang kemandirian ketahanan pangan dan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.

Disebutkan, program ekonomi biru yang akan di gaspol meliputi perluasan kawasan konservasi laut, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur, pembangunan budidaya berkelanjutan di pesisir, laut, darat, pengawasan dan pengendalian pesisir dan pulau kecil, serta penanganan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan Bulan Cinta Laut.

Menurut menteri, sebagian program ekonomi biru tersebut, sudah diimplementasikan pada periode pertama kepemimpinannya. Diantaranya pembangunan modeling penangkapan ikan terukur, modeling budidaya udang, rumput laut, serta lobster, penataan hasil sedimentasi, program Bulan Cinta Laut, hingga penyusunan Ocean Big Data sebagai instrumen digital yang berfungsi mengawasi serta mengukur dampak dan manfaat semua kegiatan di ruang laut.

Pada periode kedua, pihaknya memastikan program kerja yang sudah jalan tadi akan diperkuat dengan program lainnya seperti pembangunan tambak udang modern seluas 2.000 hektare di Waingapu, pengembangan budidaya tuna di Papua, hilirisasi rumput laut, peningkatan kualitas mutu hasil perikanan, hingga program-program yang berkaitan dengan pemeliharan kawasan konservasi laut.

“Kapal harus melaju cepat karena banyak masyarakat Indonesia yang ada di dalam kapal yang harus kita perjuangkan hidupnya,” katanya. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *