ads_hari_koperasi_indonesia_74

Tesla Lirik Investasi ESS DI RI, Pertamina Diminta Tangkap Potensi Kerjasama

Tesla Lirik Investasi ESS DI RI, Pertamina Diminta Tangkap Potensi Kerjasama

Jakarta, Hotfokus.com

Energy Watch Indonesia (EWI) menanggapi positif atas ketertarikan produsen mobil listrik terkemuka dunia, Tesla, yang disebut tertarik untuk berinvestasi Energy Storage System (ESS) di Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif EWI, Ferdinand Hutahean, investasi Tesla di ESS itu harus dijadikan peluang bagi Pertamina sebagai BUMN Migas Indonesia untuk bekerjasama dengan Tesla tersebut.

“Saya menyarankan kepada Pertamina untuk mengambil posisi terdepan untuk menangkap peluang kerjasama,” ujar Ferdinand kepada Hotfokus.com, Kamis (11/2/2021).

Seperti halnya Tesla, ESS kata Ferdinand merupakan masa depan dunia. Menurutnya, energi fosil yang saat ini digunakan, jumlahnya terbatas dan suatu saat akan ditinggalkan. “Itu suatu keniscayaan dan pasti. Makanya kalau Pertamina masih bertahan lama-lama di bisnis migas, pasti suatu saat akan hilang dan bangkrut. Maka inovasi kedepan Pertamina harus menjadi perusahaan nasional terdepan yang bekerjasama dengan Tesla,” tuturnya.

Terkait ketertarikan Tesla investasi ESS, hal itu pertama kali diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pada Selasa (9/2/2021) kemarin. Menurut Nicke, alih-alih tertarik investasi di EV Battery, Tesla justru disebutnya tertarik untuk investasi di ESS.

“Tesla itu berminatnya di energy storage system (ESS), bukan di EV Battery. Dia datang ke Indonesia karena melihat ada potensinya,” kata Nicke.

Ia juga menyebut bisnis ESS sangat menjanjikan di Indonesia seiring dengan dorongan pemerintah untuk memperbanyak PLTS di Indonesia. Tesla melihat dengan gencarnya PLTS maka Indonesia perlu teknologi penyimpanan energi.

Menurut Nicke, ESS bisa menyimpan energi listrik yang dihasilkan dari PLTS. Selain itu, ESS juga bisa menjadi tempat penyimpan battery cell yang dibutuhkan motor dan kendaraan listrik.

Nicke juga menyebut potensi bisnis motor listrik di Indonesia bakal lima kali lipat dibandingkan mobil listrik. Sebab, keberadaan energy storage system bakal banyak dibutuhkan, sehingga Pertamina pun tertarik berbisnis di lini ini.

“ESS ini pasar yang besar, Pertamina pun masuk ke sana ke depannya,” ujar Nicke. (SNU/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *