ads_hari_koperasi_indonesia_74

Anggota Komisi VII DPR Sebut Target Lifting 1 Juta Barel Sulit Dicapai

Anggota Komisi VII DPR Sebut Target Lifting 1 Juta Barel Sulit Dicapai

Jakarta, Hotfokus.com

Anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika menyebut, target lifting minyak 1 juta BOPD pada 2030 akan sulit dicapai. Sebab, upaya untuk mendorong peningkatan lifting sendiri disebut tidak ditunjang dengan upaya yang logis.

Hal itu diungkap Kardaya dalam sebuah diskusi yang disiarkan di CNBC Indonesia pada Senin (8/2/2021). Kardaya mencontohkan upaya yang tidak logis tersebut, salah satunya yakni  kegiatan Enhanced Oil Recovery (EOR) yang akan dilakukan di lapangan Minas, Blok Rokan. Hal itu menurutnya tidak logis, sebab biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, sedangkan harga minyak saat ini dibawah USD70 per barel.

“Jadi nggak ekonomis,” ungkap Kardaya.

Menurutnya, berdasarkan laporan yang disampaikan kepada DPR, formula EOR yang akan digunakan untuk lapangan Minas, Blok Rokan juga saat ini belum tersedia. Padahal targetnya, berdasarkan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD), akan dilakukan penginjeksian EOR tahun depan.

“Apa yang akan diinjeksikan, kalau formula belum ada?,” ujarnya.

Disisi lain, penginjeksian surfaktan dalam kegiatan EOR di Blok Rokan ini, termasuk kedalam komponem biaya yang dikembalikan pemerintah (cost recovery).

“Jika angka tidak kredibel, tidak masuk akal, nanti pengeluaran negara kacau balau, realisasi ujungnya minus,” tegasnya.

Menurutnya, tahapan-tahapan untuk produksi minyak sejak eksplorasi kebanyakan mencapai waktu lebih dari 10 tahun. Oleh karena itu, menurutnya diperlukan kehati-hatian.

“Perlu hati-hati, bukan berarti saya nggak setuju. Kalau nggak ada kehati-hatian, begitu masuk program, tahapan tidak sesuai dengan yang disampaikan,” pungkasnya. (SNU/RIF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *