ads_hari_koperasi_indonesia_74

Angka PHK Tinggi, Kemenkop Ajak Kelas Menengah Buka Lapangan Kerja Baru

Angka PHK Tinggi, Kemenkop Ajak Kelas Menengah Buka Lapangan Kerja Baru

Bogor, hotfokus.com

Kementerian Koperasi dan UKM mengajak masyarakat kelas menengah untuk mengubah orientasi berpikir dari mencari pekerjaan menjadi menciptakan lapangan kerja baru. Sebab pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap tingginya angka pemutusan hubungan kerja. Dengan menciptakan lapangan kerja baru, dampak PHK diharapkan dapat diminimalisir.

“Ini membutuhkan edukasi, membutuhkan bantuan dari rekan-rekan media bagaimana kita bisa mendorong kelas-kelas menengah kita supaya orientasinya bukan mencari pekerjaan, tapi mereka diharapkan setelah selesai menempuh pendidikan perguruan tinggi kemudian bersama-sama mencarikan atau mendirikan suatu usaha yang bisa menyerap lapangan pekerjaan,” kata Deputi Bidang Pengembangan SDM, KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim sela-sela kegiatan Pelatihan Kewirausahaan di Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/10/2020).

Menurut Arif, masalah PHK sementara menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah yang harus segera dicarikan solusinya agar tidak memberikan efek domino. “Kita semua sudah mengetahui banyak sekali perusahaan yang berhentikan sementara pegawainya, tentu ini menjadi tantangan di 2021 akan berat. Pemerintah harus menyediakan lapangan usaha yang mencukupi dan salah satu yang harus kita upayakan adalah menumbukan wirausaha-wirausaha baru,” terang Arif.

Berdasarkan baseline pemerintah, jumlah wirausaha di Indonesia saat ini sekitar 8 juta atau 3,47 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 260 juta jiwa. “Di dalam RPJMN kami diminta untuk bisa menumbuhkan di angka 3,9 persen atau sekitar 9,7 juta maka kita harus mampu menambah 1,5 juta setiap tahun berarti sekitar 500 ribu wirausaha baru yang harus bisa dicapai,” katanya.

Arif mengajak seluruh kementerian dan lembaga (K/L) yang memiliki binaan koperasi dan UKM untuk bersinergi dan konsolidasi dalam program penumbuhan kewirausahaan. Ia mengatakan pihaknya sudah memetakan gambaran di lapangan, yang menyebutkan ada 18 K/L yang terkait dengan program pembinaan koperasi dan UKM.

“Untuk menumbuhkan kewirausahaan ada 18 K/L yang mempunyai kegiatan untuk memberdayakan dan menumbuhkan wirausaha baru mulai dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kemenristek, dan Pendidikan,” ujar dia.

Kemudian dari kalangan dunia usaha, perguruan tinggi, maupun asosiasi pengusaha juga mempunyai program kewirausahaan. “Meskipun sekarang banyak yang berguguran, yang tumbuh juga mudah-mudahan tetap ada terutama di sektor-sektor pertanian, pengelolaan hasil-hasil pertanian, perikanan, peternakan. Mudah-mudahan ini menjadi penyangga di masa yang tidak mudah ini,” tukas Arif.

Selain itu lanjut Arif, pemerintah juga mempunyai target menambah jumlah startup berbasis teknologi informasi atau Startup Digital sebanyak 750 setiap tahun. Program itu merupakan bagian dari misi untuk membuat Indonesia menjadi titik fokus ekonomi digital di Asia yang tujuannya tidak hanya meningkatkan jumlah startup, tapi juga membangun perusahaan digital yang andal.

“Ini juga upaya yang tentu tidak mudah, perlu berkoordinasi dengan stakeholders terkait karena upaya untuk menumbuhkan kewirausahaan, menumbuhkan startup bukan hanya kegiatan di Kementerian Koperasi dan UKM, kalau saya lihat di Perpres kita lebih banyak ke perumusan kebijakan dan koordinasi, makanya anggaran di Kemenkop tidak besar masih di bawah sekitar Rp 1 triliun. Sementara PR-nya untuk membina 64,1 juta pelaku UMKM,” papar Arif. (DIN)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *