ads_hari_koperasi_indonesia_74

Dua Wilayah Ditetapkan Jadi Pusat Percontohan Gerakan UMKM Naik Kelas

Dua Wilayah Ditetapkan Jadi Pusat Percontohan Gerakan UMKM Naik Kelas

Jakarta, Hotfokus.com

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan siap memfasilitasi dua daerah yang akan dijadikan proyek percontohan dalam gerakan UMKM naik kelas. Dua daerah tersebut adalah Jawa Barat dan Banyuwangi. Program ini sebagai tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo untuk terus mendorong UMKM bisa tumbuh kembang karena menjadi simpul penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Teten menambahkan dua daerah ini dipilih karena dianggap memiliki kesiapan baik dari segi jenis produk, SDM UMKM dan juga adanya dukungan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu. Untuk di Jawa Barat, produk unggulan yang akan diendorse oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui gerakan ini seperti fashion dan hijab terutama yang berasal dari Tasikmalaya dan Sukabumi. Sementara dari Banyuwangi adalah produk UMKM manik-manik dan turunannya.

Untuk merealisasikan program gerakan UMKM naik kelas, Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Kreavi, sebuah startup direktori dan komunitas di industri kreatif. Kreavi sendiri menjalin kemitraan dengan Founder dan CEO Creativepreneur, Putri Tandjung yang kini dipercaya oleh Presiden Joko Widodo sebagai staf khususnya. Dengan sinergi lintas sektoral tersebut gerakan UMKM naik kelas dapat lebih mudah direalisasikan.

“Penunjukan Banyuwangi dan Jawa Barat karena ada PLUT, kalau ini bisa kita piloting dan sukses kita bisa replikasi strategi dan modelnya di tempat lain. Ini akan dibicarakan lebih teknis mana yang lebih siap,” ujar Teten usai menerima Putri Tandjung dan CEO Kreavi, Motulz Anto di ruang kerjanya, Selasa (21/1).

Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga akan mendorong pengembangan UMKM di lima destinasi wisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pendampingan terhadap UMKM di lima wilayah tersebut agar nantinya bisa menopang sektor wisata.

“Berkenaan dengan lima destinasi super prirotas, karena Pak Presiden memberikan tugas untuk berkoordinasi dengan teman – teman di Kemenparekraf untuk kembangkan produk unggulan dari masing-masing 5 destinasi prioritas. Sebab banyak produk unggula bahkan ada yang sudah berkoperasi malahan,” pungkas dia.

Di tempat yang sama CEO Kreavi, Motulz Anto, menjelaskan bahwa pihaknya akan menyentuh UMKM dari sisi kualitas produk dan kemasan. Bagi produk UKM yang sudah banyak repeat order, pihak Kreavi akan membangun satu induk brand yang membawahi produk-produk UKM itu. Pihaknya siap memberikan pendampingan kepada UMKM yang di wilayah – wilayah yang menjadi prioritas dari pemerintah.

“Di atas itu, bila ada UKM yang ingin memiliki brand sendiri, ini akan kita bantu. Tapi, sebelumnya, akan kita benahi dulu kualitas kemasannya agar bisa masuk toko bahkan ekspor”, kata Motulz.

Peluang Terbuka

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung mengatakan, peluang anak muda menjadi entrepreneur sangat terbuka lebar. Banyak bidang usaha yang dikerjakan, terlebih lagi di industri kreatif.

“Industri kreatif lagi seru-serunya. Sekarang anak muda melek dengen produk dalam negeri. Mereka anak-anak muda yang kreatif dan dan inovatif dalam menciptakan produk-produknya,” kata Putri.

Menurut Putri, anak muda yang terjun ke dunia enterpreneur sebenarnya adalah orang-orang kreatif hanya butuh mentorship bagaimana membuat model bisnis yang benar.

Secara khusus, Putri memberi pesan terhadap anak muda yang terjun ke dunia entrepreneur, agar membangun kreativitas. “Di era teknologi dan media sosial, pelaku usaha harus adaptif, mau berubah dengan perkembangan yang sangat cepat,” ungkap Putri.

Satu hal yang ditekankan juga, membangun bisnis butuh proses, tidak ada yang instan. “Membangun bisnis is never ending, lari marathon, bukan sprint,” tegas Putri.

Acapkali kegagalan harus dihadapi, namun Putri meminta agar anak muda tidak menyerah. Hal ini yang dinilainya kerap jadi sandungan bagi anak muda yang terjun di dunia entrepreneur, banyak anak muda yang tidak mau melalui proses ini. “Selain itu, agar anak muda membangun jejaring. Sebab, dari jejaring dapat diperoleh berbagai sumber daya seperti permodalan,” pungkas Putri. (DIN/rif)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *