Jakarta, hotfokus.com
Pengamat energi dan Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai minimnya infrastruktur gas alam di Indonesia menjadi salah satu penyebab serapan gas alam cair atau LNG domestik tidak terserap secara maksimal.
“Sering terjadi adalah surplus LNG kita hanyalah angka, namun pasokan kadang kurang. Atau memang cadangan masih ada tapi untuk mengirimkan pasokan ini terkendala infrastruktur, sehingga tidak terserap,” kata Komaidi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Komaidi menjelaskan bahwa, gas alam tersebut harus melalui proses regasifikasi lagi untuk bisa diolah menjadi LNG atau jenis gas lainnya.
Dalam proses tersebut tidak banyak daerah di Indonesia yang memiliki kilang pengolahan gas tersebut, sehingga kadang pendistribusian sering terhambat.
Menurut dia, faktor infrastruktur tersebut yang membuat cadangan kargo LNG domestik di Indonesia masih banyak tersisa, sedangkan masih banyak perusahaan yang kurang pasokan LNG, sehingga beberapa korporat memilih impor, karena harganya lebih murah daripada membangun infrastruktur penyaluran gas.
“Kalaupun akan ada investasi dalam pembangunan infrastruktur gas alam, ini harus linear dengan transfer teknologi yang ada, sehingga maksimal pasokan LNG bisa dicapai,” kata Komaidi.(ert)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *