ads_hari_koperasi_indonesia_74

IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Kompak Anjlok

IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Kompak Anjlok

JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah sebesar 0,95% ke posisi 6.321,90. Pergerakan indeks secara teknikal kembali menguji level support fractal di level 6346. Indikasi mencoba menguat masih terlihat dari Indikator Stochastic dan RSI yang bergerak cenderung terkonsolidasi reversal pada area dekat oversold.

Menutup perdagangan, 119 saham menguat, 240 saham melemah, dan 114 saham stagnan. Sore ini, transaksi perdagangan mencapai Rp8,1 triliun dari 12,07 miliar lembar saham diperdagangkan. ndeks LQ45 turun 12 poin atau 1,15% menjadi 1.039, Jakarta Islamic Index (JII) turun 7,71 poin atau 1,05% ke 724, indeks IDX30 turun 7,08 poin atau 1,23% ke 568 dan indeks MNC36 terkoreksi 4,85 poin atau 1,33% ke 359.

Sektor infrastruktur turun paling dalam, diikuti sektor tambang, aneka industri dan keuangan yang turun lebih dari 1%. Sementara sektor perkebunan, menjadi satu-satunya sektor yang menghijau.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indomobil Sukses Tbk (IMAS) naik Rp265 atau 24,77% ke Rp1.335, saham PT Asia Pasific Fibers Tbk (POLY) naik Rp19 atau 22,89% ke Rp102, dan saham PT Star Petrochem Tbk (STAR) naik Rp17 atau 21,79% ke Rp95.

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) turun Rp11 atau 8,33% ke Rp121, saham PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) turun Rp4 atau 4,65% ke Rp82, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp375 atau 3,93% ke Rp9.175.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp13.780 per dollar AS. Beberapa analis pasar uang menilai, pelemahan rupiah akan berpengaruh kepada bank devisa yang menyalurkan kredit dalam dolar AS karena sumber pembayarannya dalam bentuk rupiah. Situasi itu akan menambah beban bagi debitur karena pelemahan rupiah memengaruhi harga komoditas yang bahan bakunya impor. Sebab rentan meningkatkan kredit bermasalah.

Namun, Bank Indonesia (BI) mencatat pelemahan nilai rupiah pada Maret 2018 masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara yang memilki kapabilitas ekonomi setara dengan Indonesia atau negara-negara peers. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan sejak awal Maret 2018, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya mencapai 0,27 % atau lebih rendah jika dibandingkan Brasil yang mencapai 0,28 %, Turki 0,32 %, serta Rusia 0,39 %. (ACB)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *