ROTE — Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagi tips agar lebih pintar dari orang lain. Tips itu menurutnya merupakan pengalaman pribadi ketika masih menjadi pelajar dulu.
Saat menyerahkan 1.015 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan 500 Program Keluarga Harapan (PKH) di SMP Negeri 4 Rote Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/1) siang, Jokowi mengisahkan bahwa dulu dia belajar dua kali lipat dibanding teman-temannya di sekolah.
“Kalau dulu saya, teman saya belajar 2 jam, saya belajar 4 jam. Saya lihat teman saya belajar 4 jam, saya 8 jam. Kalau enggak gitu mana kita lebih pintar dari teman-teman kita. Bermain juga enggak apa-apa, tapi belajar itu tugas utama anak-anak,” tutur Presiden.
Sementara terkait dana KIP, Presiden Jokowi mengatakan, dalam kartu tersebut ada dana yang dapat dimanfaatkan. Jumlahnya variatif berdasarkan tingkatan pendidikan. KIP untuk siswa SD berjumlah Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan SMA/SMK Rp 1 juta.
Seperti ketika menyampaikan pesan dalam penyerahan KIP di SMK Negeri 3 Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/1), Jokowi kembali mengingatkan agar dana KIP tidak boleh untuk membeli pulsa. Dana itu hanya boleh dimanfaatkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seperti membeli seragam sekolah, sepatu, topi sekolah, buku, atau tas.
“Untuk beli pulsa? Untuk beli pulsa tidak boleh. Dana yang ada di kartu ini tidak boleh untuk beli pulsa. Ingat anak-anak ya,” pesan Kepala Negara.
Demikian juga untuk PKH yang dananya Rp 1.890.000. Kepala Negara menitipkan agar betul-betul digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan anak dan gizi anak.
“Kalau ngambil Rp 500 ribu, diminta suami Rp 200 ribu untuk beli rokok boleh ndak? Tidak boleh,” tutur Presiden seraya meminta kepada penerima PKH agar menyampaikan kepada suami mereka tentang pesan itu.
Mewujudkan Nawa Cita
Selain menyerahkan KIP dan PKH, Presiden Jokowi juga meresmikan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 4 Rote Barat Daya. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, USB ini merupakan wujud dari nawa cita Jokowi-JK.
“Sekolah ini dibangun pada tahun 2016 dengan mekanisme bantuan masyarakat dan dibiayai oleh APBN sebesar Rp 1.814.254.000,” kata Mendikbud.
Menurut Mendikbud, proses kegiatan belajar sudah berjalan dan sekarang jumlah siswa adalah 225 orang. Sebelum SMPN 4 Rote Barat Daya dibangun, menurut Mendikbud, para siswa harus menempuh perjalanan 7 kilometer untuk dapat belajar. (kn)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *