JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, di masa depan persaingan bukan berupa negara besar mengalahkan negara kecil. Menurut Jokowi, persaingan antarnegara telah bergeser menjadi, negara cepat akan mengalahkan negara lambat.

Di Indonesia, lanjut Jokowi, banyak aturan yang tumpang-tindih menyebabkan negara tidak dapat bergerak cepat. Dia menyebut terdapat 42 ribu peraturan berupa Undang-Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Gubernur, hingga Peraturan Walikota yang rentan memiliki makna bertentangan.

“Saya masih pusing mengatasi 42.000 peraturan ini. Nanti saya minta pakar hukum urusi 42.000 ini gimana. Ya paling tidak separuh hilang sudah untuk mempercepat lari kita. Kita ini ingin lari tapi problemnya di sini,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri Rembuk Nasional ke-3 Tahun 2017, di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (23/10) malam.

Tahun lalu, Jokowi mengaku telah menghapus 3.153 Perda. Dia juga meminta agar kepala daerah tidak membuat peraturan daerah, kecuali beberapa peraturan yang berkualitas.

Jokowi juga telah meminta agar DPR tidak perlu membuat banyak Undang-Undang. Menurutnya regulasi yang mumpuni meski sedikit justru akan mempercepat kinerja negara.

Acara Rembuk Nasional 2017 digelar untuk mendalami dan mengkritisi capaian 3 tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam 12 bidang pembangunan dan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian khusus. (kn)