ads_hari_koperasi_indonesia_74

Jokowi : Isu Daya Beli Turun Dihembuskan demi Kepentingan Politik

Jokowi : Isu Daya Beli Turun Dihembuskan demi Kepentingan Politik

Jakarta, hotfokus.com,

Orang bilang politik memang kejam. Segala macam jurus dipergunakan untuk memenangkan pertarungan. Termasuk jurus memutarbalikkan fakta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, demi kepentingan politik 2019 para politisi sengaja mengumbar isu tentang daya beli masyarakat menurun akhir-akhir ini. Menurut presiden, isu itu sebenarnya tidak beralasan.

“Kalau orang politik memang tugasnya seperti itu kok. Membuat isu-isu untuk 2019. Ya udah kita blak-blakan saja, wong 2019 tinggal setahun,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Tahun 2017, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan (3/10) malam.

Rilis Humas Sekretariat Kabinet menyebutkan, Jokowi menyebut sejumlah indikator yang bertentangan dengan isu para politisi. Jokowi menyebut naiknya jasa kurir sebanyak 130 persen di akhir September kemarin.

“Angka ini didapat dari mana? Ya kita ngecek. DHL cek, JNE cek, Kantor Pos cek, saya kan juga orang lapangan, jangan ada yang bantah,” ujar Presiden.

Selain itu, lanjut Jokowi, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik 12,14 persen. Dibanding tahun lalu sektor industri naik 16,63 persen. Angka perdagangan pun melonjak hingga mencapai 18,7 persen. Sedangkan ekspor pertambangan mencapai 30,1 persen.

“Terserah percaya atau tidak, tapi angka ini saya peroleh. Kalau masih ada yang ngotot, ya silakan maju. Gampang sekarang, silakan maju, kita bicara, atau nanti pas ketemu harinya saya aturnya,” kata Jokowi.

Pertumbuhan sektor pertanian mencapai 23 persen dibanding tahun sebelumnya.

Jokowi mengakui sektor konstruksi ‘hanya’ mencapai 2,4 persen. “Kenapa bisa turun? Ya karena dulu kan saya sudah menurunkan pajak final dari 5 ke 2,5 persen, ya karena persoalan diturunkan aja,” terangnya.

Terkait banyak toko yang akhirnya tutup, Jokowi membenarkan, tapi menurutnya sewa gudang justru meningkat. Jasa perusahaan di bidang sewa gudang meningkat 14,7 persen.

“Artinya apa, ada swifting pergeseran dari offline ke online. Sama ini, di China juga sama yang sekarang tutup sudah lebih dari 30 persen, sama,” tuturnya.

Perdagangan online di Indonesia, lanjut Jokowi, menunjukkan trend meningkat. Masyarakat melakukan transaksi perdagangan melalui berbagai toko online, termasuk Instagram dan Facebook.

Menaiknya trend perdagangan online dapat dicek melalui perusahaan jasa kurir.

Indikator makro, Jokowi menyebut naiknya posisi Indonesia sebagai negara tujuan investasi, dari peringkat ke-8 menjadi peringkat ke-4. Fakta tersebut menunjukkan trend kepercayaan internasional terhadap Indonesia.

“Easy of doing business dari yang sebelumnya 120 sekarang 91. Ini juga kepercayaan. Nah kalau angka-angka seperti ini diragukan, ini yang meragukan sebetulnya bukan dunia usaha, saya yakin ini orang politik, atau politikus yang nyambi dengan dunia usaha,” kata Jokowi.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kepala Bekraf Triawan Munaf, dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (kn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *