Jakarta, HotFokus.com
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Bay M.Hasani berjanji akan meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia, melalui pengembangan rute dan penambahan jumlah kapal perintis. Ia pun memastikan akan menambah alokasi anggaran untuk kapal perintis setiap tahun seiring peningkatan kebutuhan tersebut.
Sebagaimana diketahui, alokasi anggaran kapal perintis tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 930,99 Miliar dan meningkat pada tahun 2017 menjadi Rp. 943,99 Miliar. Terdiri dari anggaran kapal yang dioperasikan PT Pelni sebesar Rp. 512,92 Miliar dan kapal Swasta sebesar Rp. 431,07 Miliar.
“Dari data yang ada, pelayanan angkutan laut perintis pada tahun 2016 sebanyak 96 trayek yang dilayani oleh 54 unit kapal negara dan 42 unit kapal swasta. Terjadi peningkatan pada tahun 2017,” kata Bay di Jakarta, Selasa (3/10).
Pemerintah sendiri, lanjut Bay, telah mengakomodir 96 trayek angkutan laut perintis, dimana 46 trayek dilayani oleh PT. Pelni melalui mekanisme penugasan, dan 50 trayek lainnya dilayani oleh perusahaan pelayaran swasta melalui mekanisme lelang.
Sementara itu untuk tahun 2018, Ditjen Perhubungan Laut juga akan meningkatkan pelayanan dengan menambah trayek angkutan laut perintis menjadi 113 trayek. Penambahan trayek ini sejalan dengan telah selesainya pembangunan kapal perintis baru sebanyak 10 unit pada tahun 2016 dan 50 unit pada akhir Desember 2017.
Sementara itu, Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Capt. Wisnu Handoko mengatakan, penyelenggaraan angkutan laut perintis bertujuan mendorong pengembangan daerah, meningkatkan konektivitas antar pulau dan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya demi terwujudnya stabilitas nasional yang mantap dan dinamis dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Secara umum angkutan laut perintis di Indonesia saat ini sudah berjalan lancar dan hanya beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti ketersediaan galangan kapal dan ketersediaan kapal pengganti,” katanya.
Saat ini ketersediaan galangan kapal sekitar 70 persen dari jumlah galangan kapal yang ada di wilayah Indonesia Bagian Barat, sementara 82 persen dari seluruh jumlah kapal perintis yang dioperasikan berada di wilayah Indonesia Bagian Timur. (SNU)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *