ads_hari_koperasi_indonesia_74

BI dan Kemenhub Sepakat Integrasikan Sistem Pembayaran Angkutan Umum

BI dan Kemenhub Sepakat Integrasikan Sistem Pembayaran Angkutan Umum

Jakarta, HotFokus.com 

Integrasi sistem pembayaran elektronik dengan satu kartu untuk semua moda angkutan umum se-Jabodetabek akan segera terwujud. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama antara Kementerian Perhubungan dengan Bank Indonesia dan para operator transportasi di Jabodetabek.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan sistem ini akan menjadi solusi dari persoalan sistem pembayaran moda transportasi yang masih belum terintegrasi dan beberapa dilakukan secara manual. Disamping juga mempercepat proses pembayaran angkutan umum, dengan sistem ini kata Menhub akan menjadi basis data terkait angka pergerakan penumpang angkutan umum sehingga nantinya dapat diketahui angka kebutuhan angkutan umum di suatu wilayah.

“Sistem pembayaran ini tentunya menjadi solusi dan pasti juga memberikan suatu basis yang baik kita mendapatkan data yang akurat berkaitan jumlah pergerakan, darimana, kemana, bisa membuat kita dapat menganalisis secara lebih cermat mana-mana saja daerah yang harus diperbaiki dan improve,” kata Budi usai menandatangani Kesepakatan Bersama antara Bank Indonesia dengan Kementerian Perhubungan tentang Kerja Sama dan Koordinasi Dalam Rangka Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Rabu (6/9).

Budi mengatakan, dengan sistem pembayaran elektronik satu kartu, hal ini akan memudahkan operator transportasi. Ia juga mengusulkan agar integrasi sistem pembayaran yang berbasis uang elektronik ini dapat diterapan di seluruh operator transportasi.

“Bagi operator transportasi penggunaan sistem ini akan memudahkan karena pengumpulan pendapatannya akan cash less artinya tidak ada yang tercecer dan saya juga mengusulkan bahwasanya ini tidak tercatat pada pengelola-pengelola yang formal tapi kita banyak operator-operator yang swasta yang segera diikutkan agar ini menjadi lebih baik,” jelasnya.

Untuk itu Budi meminta dukungan seluruh pihak di sektor transportasi termasuk bank-bank penyedia layanan sistem ini.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menjelaskan sistem pembayaran elektronik dengan satu kartu ini nantinya tidak hanya untuk pembayaran angkutan umum saja tetapi juga untuk pembayaran fasilitas lainnya.

“Ini juga akan diperluas untuk meyakinkan sistem transportasi termasuk perparkiran, nanti rencana akan ada electronic route pricing,” ujar Agus.

Terkait hal ini, lanjut Agus selaras dengan rencana pemberlakuan pembayaran non tunai pada seluruh ruas-ruas jalan tol di Indonesia yang akan diberlakukan pada 31 Oktober 2017.

Pada kesempatan yang sama Gubernur Provinsi DKI Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan Data Badan Pusat Statistik atau BPS jumlah kendaraan di DKI Jakarta sudah melebihi jumlah penduduk DKI Jakarta. Dikhawatirkan 2-3 tahun ke depan akan terjadi kemacetan total di DKI Jakarta.

“Data dari BPS tahun 2015 jumlah kendaraan roda 2 di Jakarta ada 13,9 juta kendaraan dan roda 4 sebanyak 3,5 juta artinya jumlah kendaraan yang ada di Jakarta itu melebihi dari jumlah penduduk Jakarta sebesar 10,1 jt jiwa, kalau ini dibiarkan maka kita bisa membayangkan 2-3 tahun ke depan Jakarta langsung stuck macet,” ujar Djarot.

Dengan pemberlakukan sistem pembayaran elektronik dengan satu kartu ini maka akan dapat mendorong masyarakat agar memanfaatkan moda transportasi massal. Dengan begitu Djarot berharap akan terwujud transportasi yang baik, cepat, tepat, transparan dan efisien. (SNU)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *