ads_hari_koperasi_indonesia_74

 RCC Kilang Balongan Olah Residu jadi Produk Mahal

 RCC Kilang Balongan Olah Residu jadi Produk Mahal

Jakarta, hotfokus.com

Unit Produksi Residu Catalytic Cracking (RCC) yang merupakan instalasi awal di Kilang pengolahan atau Refinery Unit (RU) VI Balongan didesain untuk mengolah residu menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi.

Hal ini dikatakan Engineering Manager RU VI Balongan Hendri Agustian saat kunjungan sejumlah pengamat migas di RU Balongan awal pekan ini. “RCC berkapasitas 83 barrel stream per day (bspd) ini didesain untuk mengolah residu menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi seperti LPG, Propylene, Polygasoline (mogas dengan RON 98), Naptha (RON 92), Light Sycle Oil (LCO) dan Decant Oil (DCO),” kata Hendri.

Selain itu kata dia, sejak 2015 RU VI Balongan juga memiliki unit kilang KLBB untuk memenuhi ketentuan bahan bakar yang ramah lingkungan bebas timbal. “KLBB mengolah Low Octane Mogas Component (LOMC) dari kilang lain (yang semula harus ditambahkan Timbal/TEL untuk memenuhi spesifikasi produk Premium) menjadi produk High Octane Mogas Component (HOMC). Produknya dikirimkan ke kilang lain sebagai komponen bensin pengganti TEL untuk memberi nilai tambah,” paparnya.

Menurut Hendri, RU VI Balongan pada 2013 juga mengoperasikan kilang RCC Off Gas to Propylene Plant (ROPP), unit penghasil propylene dari recovery off gas di Indonesia. “Setelah kilang ROPP beroperasi, off gas (gas yang tidak bernilai ekonomis dan dibuang) diolah menjadi produk propylene sehingga mengurangi emisi sebesar 84.900 ton CO2 ekuivalen per tahun,” ujarnya.

Sementara Pejabat Sementara General Manager RU VI Balongan Syawaludin Azwar mengungkapkan, ketiga teknologi yang ada di RU VI Balongan merupakan satu-satunya di Indonesia yang mampu mengolah residu menjadi produk bernilai jual tinggi di antaranya Propylene, Gasoline, Pertamina Dex dan Pertamax Plus dengan bahan baku minyak berat (heavy), yakni minyak mentah (crude oil) dengan nilai berat jenis atau fraksi yang tinggi, untuk residu berat jenisnya bernilai sekitar 0,9. “Residu itulah yang nantinya diolah menjadi high valuable product,” katanya.

“Keunggulan RU VI adalah penggunaan teknologi modern, yaitu dengan adanya Unit Produksi Residu Catalytic Cracking (RCC), Kilang Langit Biru Balongan (KLBB), dan RCC Off Gas to Propylene Plant (ROPP),” tutup Syawal.(esz)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *